Klik gambar untuk memperbesar |
Kabupaten Batubara merupakan pemekaran dari Kabupaten Asahan
dimana tujuh kecamatan di Kabupaten Asahan dikurangi dan dipindahkan
wilayahnya menjadi wilayah Kabupaten Batubara. Kabupaten ini terletak di
tepi pantai Selat Malaka, sekitar 175 km selatan ibu kota Medan. Pada masa pemerintahan Hindia-Belanda, Kabupaten Batubara termasuk ke dalam Karesidenan Sumatera Timur.
Demografi
Penduduk Kabupaten Batubara didominasi oleh etnis Melayu, kemudian diikuti oleh orang-orang Jawa, dan Suku Batak. Orang Mandailing merupakan sub-etnis Batak yang paling banyak bermukim disini. Etnis Jawa atau yang dikenal dengan Pujakesuma (Putra Jawa Kelahiran Sumatra) mencapai 43% dari keseluruhan penduduk Batubara.[2] Mereka merupakan keturunan kuli-kuli perkebunan yang dibawa para pekebun Eropa pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Selain itu orang Minangkabau
juga banyak ditemui di kabupaten ini. Sejak abad ke-18, Batubara telah
menjadi pangkalan bagi orang-orang kaya Minangkabau yang melakukan
perdagangan lintas selat. Mereka membawa hasil-hasil bumi dari pedalaman
Sumatra, untuk dijual kepada orang-orang Eropa di Penang dan Singapura.[3] Seperti halnya Pelalawan, Siak, dan Jambi; Batubara merupakan koloni dagang orang-orang Minang di pesisir timur Sumatra.[4]
Dari lima suku (klan) asli yang terdapat di Batubara yakni Lima Laras,
Tanah Datar, Pesisir, Lima Puluh dan Suku Boga, dua di antaranya
teridentifikasi sebagai nama luhak di Minangkabau, yang diperkirakan sebagai tempat asal masyarakat suku tersebut.
Dikutip dari ID Wikipedia.org
0 komentar:
Post a Comment